8 orang dari Grabag Magelang Terbawa Arus Parangtritis, Tidak Ada Korban Jiwa
Magelang - Delapan orang dari rombongan wisata sekolah MI Tirto Grabag, Magelang alami kecelakaan laut karena tenggelam terbawa arus Pantai Parangtritis pada Rabu (16/12/2015) sore.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut meski satu orang guru kritis.
Komandan SAR Parangtritis, Ali Sutanto menjelaskan kecelakaan laut terjadi pada pukul 14.40, ketika itu rombongan siswa-siswa MI baru datang sekitar 15 menit dan langsung mandi di laut bersama guru-gurunya.
"Di situ ada palung laut sudah diingatkan teman-teman," tuturnya.
Meski mereka awalnya berada di pinggir laut menurutnya arus laut menarik mereka tanpa sadar. Awalnya empat orang terbawa arus karena tersedot palung, kemudian empat orang lagi menyusul.
Personel SAR yang sudah bersiaga di pinggir pantai menurutnya langsung terjun berenang ke tengah laut untuk menyelamatkan para korban.
"Sekitar setengah jam kita pertolongannya karena tersedot palung," jelasnya.
Berkat kesigapan personel SAR, kedelapan korban berhasil diselamatkan.
Korban diantaranya empat siswa Novi, Zimah, Nisa, dan Riyal, empat guru juga menjadi korban yaitu Pak Budi, Bu Ain, Pak Ivan, dan Bu Irma yang kondisinya cukup parah sehingga langsung dilarikan ke RS Rahma Husada.
"Yang kritis terlalu banyak minum air jadi sesak napasnya," terangnya.
Ali menerangkan jumlah pengunjung Pantai Parangtritis jelang akhir tahun ini memang bertambah ramai.
Sehingga ia berharap pengunjung yang ingin bermain di Pantai bisa menjaga keselamatannya masing-masing dan menaati peringatan dari Tim SAR.
"Agar jangan terlalu ke tengah karena palungnya ada tiga," tandasnya.
Sumber: jogja.tribunnews.com
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut meski satu orang guru kritis.
Komandan SAR Parangtritis, Ali Sutanto menjelaskan kecelakaan laut terjadi pada pukul 14.40, ketika itu rombongan siswa-siswa MI baru datang sekitar 15 menit dan langsung mandi di laut bersama guru-gurunya.
"Di situ ada palung laut sudah diingatkan teman-teman," tuturnya.
Meski mereka awalnya berada di pinggir laut menurutnya arus laut menarik mereka tanpa sadar. Awalnya empat orang terbawa arus karena tersedot palung, kemudian empat orang lagi menyusul.
Personel SAR yang sudah bersiaga di pinggir pantai menurutnya langsung terjun berenang ke tengah laut untuk menyelamatkan para korban.
"Sekitar setengah jam kita pertolongannya karena tersedot palung," jelasnya.
Berkat kesigapan personel SAR, kedelapan korban berhasil diselamatkan.
Korban diantaranya empat siswa Novi, Zimah, Nisa, dan Riyal, empat guru juga menjadi korban yaitu Pak Budi, Bu Ain, Pak Ivan, dan Bu Irma yang kondisinya cukup parah sehingga langsung dilarikan ke RS Rahma Husada.
"Yang kritis terlalu banyak minum air jadi sesak napasnya," terangnya.
Ali menerangkan jumlah pengunjung Pantai Parangtritis jelang akhir tahun ini memang bertambah ramai.
Sehingga ia berharap pengunjung yang ingin bermain di Pantai bisa menjaga keselamatannya masing-masing dan menaati peringatan dari Tim SAR.
"Agar jangan terlalu ke tengah karena palungnya ada tiga," tandasnya.
Sumber: jogja.tribunnews.com
No comments