Saling Ejek di Medsos, Lalu Tawuran 21 Siswa di Magelang Ditangkap
MAGELANG - Kepolisian Resor (Polres) Magelang menangkap 21 pelajar yang diduga terlibat aksi tawuran di Jalan Yogyakarta-Magelang, tepatnya di Blondo, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Senin (4/1/2016).
Aksi tawuran ini diduga dipicu adanya saling ejek di media sosial (medsos).
Dari 21 siswa yang ditangkap, 17 di antaranya berasal dari SMK Adipura Kota Magelang dan empat siswa SMPN 3 Salam.
Mereka tertangkap basah saat melempari siswa SMK Nurul Iman, Gunungpring, Muntilan yang kebetulan melintas.
Kepala Satuan Sabara Polres Magelang, AKP Joko Heru, menjelaskan pihaknya langsung mengerahkan satu unit truk dan sejumlah personel untuk menciduk para siswa yang terlibat tawuran. Para siswa kemudian dimasukkan ke dalam truk untuk dibina di Mapolres setempat.
“Kami mendapat informasi mengenai aksi tawuran ini. Benar saja, saat kami ke lokasi para pelajar ini sudah melempari batu. Akhirnya, kami bisa menangkap para pelajar yang terlibat. Kami tidak temukan adanya senjata tajam dan minuman keras,” ujar Joko, Senin (4/1/2016).
Sebagai pembinaan, para pelajar ini kemudian diminta untuk baris-berbaris, push-up, jalan jongkok, squat jam, di tengah terik matahari. Bahkan mereka harus saling mencukur rambut hingga cepak. Selain itu, beberapa siswa harus mampu menghafal Pancasila dan lagu Indonesia Raya.
Beberapa di antara para siswa tidak mampu menghafalnya, sehingga membuat pelajar lainnya tertawa. Joko mengatakan, pembinaan semacam ini dilakukan agar para siswa jera dan tidak lagi tawuran. Karena, hal ini bertentangan dengan prinsip pendidikan di Indonesia. Selain itu juga generasi penerus bangsa akan rusak dengan aksi tersebut.
“Maka, sebelum kami serahkan ke pihak sekolah dan orang tuannya untuk dilakukan pembinaan lebih lanjut. Dengan pembinaan ini, supaya mereka tidak lagi melakukan tawuran antar pelajar," ujarnya.
Agus, salah satu siswa SMK Adipura Kota Magelang, mengaku tidak tidak tahu menahu dengan aksi tawuran ini. Hanya saja, dia mengaku memang beberapa kali siswa di sekolahnya sudah mulai geram dengan SMK Nurul Iman, Gunungpring, Kecamatan Muntilan.
“Awalnya, pas liburan kemarin itu ada aksi saling ejek di media sosial. Hal itulah yang membuat panas,” jelas Agus yang mengaku kerap terlibat aksi tawuran.
Sumber: Tribunnews.com
Aksi tawuran ini diduga dipicu adanya saling ejek di media sosial (medsos).
Dari 21 siswa yang ditangkap, 17 di antaranya berasal dari SMK Adipura Kota Magelang dan empat siswa SMPN 3 Salam.
Mereka tertangkap basah saat melempari siswa SMK Nurul Iman, Gunungpring, Muntilan yang kebetulan melintas.
Kepala Satuan Sabara Polres Magelang, AKP Joko Heru, menjelaskan pihaknya langsung mengerahkan satu unit truk dan sejumlah personel untuk menciduk para siswa yang terlibat tawuran. Para siswa kemudian dimasukkan ke dalam truk untuk dibina di Mapolres setempat.
“Kami mendapat informasi mengenai aksi tawuran ini. Benar saja, saat kami ke lokasi para pelajar ini sudah melempari batu. Akhirnya, kami bisa menangkap para pelajar yang terlibat. Kami tidak temukan adanya senjata tajam dan minuman keras,” ujar Joko, Senin (4/1/2016).
Sebagai pembinaan, para pelajar ini kemudian diminta untuk baris-berbaris, push-up, jalan jongkok, squat jam, di tengah terik matahari. Bahkan mereka harus saling mencukur rambut hingga cepak. Selain itu, beberapa siswa harus mampu menghafal Pancasila dan lagu Indonesia Raya.
Beberapa di antara para siswa tidak mampu menghafalnya, sehingga membuat pelajar lainnya tertawa. Joko mengatakan, pembinaan semacam ini dilakukan agar para siswa jera dan tidak lagi tawuran. Karena, hal ini bertentangan dengan prinsip pendidikan di Indonesia. Selain itu juga generasi penerus bangsa akan rusak dengan aksi tersebut.
“Maka, sebelum kami serahkan ke pihak sekolah dan orang tuannya untuk dilakukan pembinaan lebih lanjut. Dengan pembinaan ini, supaya mereka tidak lagi melakukan tawuran antar pelajar," ujarnya.
Agus, salah satu siswa SMK Adipura Kota Magelang, mengaku tidak tidak tahu menahu dengan aksi tawuran ini. Hanya saja, dia mengaku memang beberapa kali siswa di sekolahnya sudah mulai geram dengan SMK Nurul Iman, Gunungpring, Kecamatan Muntilan.
“Awalnya, pas liburan kemarin itu ada aksi saling ejek di media sosial. Hal itulah yang membuat panas,” jelas Agus yang mengaku kerap terlibat aksi tawuran.
Sumber: Tribunnews.com
No comments