Benarkah Nasi Lebih Berbahaya dari Minuman Tinggi Gula?
MAGELANG - Penderita diabetes di Indonesia termasuk tinggi jika dibanding negara lain. Dari data International Diabetes Federation, perkiraan penderita penyakit tersebut di tanah air adalah sekira 10 juta orang.
Menurut situs Depkes, tipe terbanyak pasien diabetes di dunia adalah tipe 2, yang umumnya dipicu oleh gaya hidup tidak sehat. Mirisnya, diabetes tipe 2 sebenarnya 80 persen bisa dicegah.
Menteri Kesehatan RI Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) mengatakan salah satu gaya hidup tak sehat itu adalah kebiasaan makan nasi putih. Padahal masyarakat Asia umumnya mengonsumsi makanan pokok tersebut.
Penelitian terkait nasi dan diabetes
Kaitan antara nasi putih dan diabetes sebenarnya sudah diungkap dalam beberapa penelitian, salah satu yang terbaru dilakukan oleh peneliti Harvard. Dilansir laman healthland.com, jumlah partisipan yang dilibatkan sebanyak 352.384 orang.
Mereka semua sehat dan tak menderita diabetes, serta berasal dari beberapa negara seperti Cina, Jepang, Amerika Serikat, juga Australia.
Setelah penelitian berjalan, partisipan yang rata-rata makan nasi putih secara rutin itu mengalami peningkatan risiko diabetes. Jika porsi makan mereka banyak, maka risiko naik sekira 27%. Sedangkan per porsi kecil yang dimakan rutin akan meningkatkan risiko 11%.
Studi yang telah dipublikasi oleh British Medical Journal ini juga menunjukkan bahwa negara di Asia (diwakili Cina dan Jepang) memiliki risiko diabetes lebih tinggi dibanding di negara lain.
Ini karena porsi makan nasi putih mereka lebih sering dan banyak dibanding negara lainnya.
Menteri Kesehatan Singapura, Gan Kim Yong malah menyebut bahwa beras bisa jadi sumber banyak penyakit berbahaya dibanding minuman soda manis.
Terbukti penduduk Asia lebih banyak mengidap diabetes ketimbang negara Eropa dan Amerika. Padahal warga Amerika dan Eropa menyukai minuman soda yang manis, juga junk food.
Sumber: Sidomi
No comments